Skip to main content

Migrasi Network vs Firewall

Hallo, what’s up bro? hehe

Tulisan ini ane buat tujuannya lebih ke sharing tentang gmn sih caranya kita melakukan migrasi sebuah network atau firewall, adakah perbedaan migrasi network dan firewall, atau mungkin anda sedang bertanya migrasi network atau firewall itu susah apa gampang sih? 🙂

Ok, kita mulai dari hal yang paling basic dulu, migrasi itu gampang nya proses mindahin sesuatu misal network lama ke network yang baru, dari router lama ke router yang baru, dari firewall lama ke firewall yang baru. Jadi apa yang di pindahin? yang di pindahin biasanya config existing sebuah router atau switch terus nanti di pindahin ke router baru. Tentu ini yang kita lakukan bukan hanya copy paste config terus jadi, terus langsung jalan, enggak bgtu..hehe

Nah anda sudah mendapat gambaran dasar ya kira2 terkait apa itu migrasi network atau firewall. Sekarang mari kita bahas secara terpisah migrasi network dan firewall ini, karena memang ada perbedaan. Ok saya bahas yang network dulu. Supaya sukses dalam melakukan meigrasi network anda, atau customer anda, mari kita coba rangkum berikut ini;

#Mengetahui product network yang lama dengan yang baru

Misal anda ingin migrasi dari cisco ke juniper atau mikrotik ke juniper tau sebaliknya. Product existing dengan product baru perlu anda tahu.

#Konfigurasi existing dan Topologi

Nah yang kedua ini adalah konfigurasi router atau switch existing. Anda perlu mendapatkan informasi semua konfig existing maupun topology terkait perangkat yang akan di migrasikan. Atau dari pihak yang manage perangkat lama bisa memberikan data berupa excel atau gambar topologi. Intinya data yang anda butuhkan harus anda minta ke pihak terkait. hehe

#Akses ke Perangkat Lama/Existing.

Jika konfigurasi yang anda dapat kurang informasinya or masih kurang jelas. Anda perlu akses langsung ke perangkatnya. Jika pada router anda perlu tau semua interkoneksinya, cek semua interface, interface description, show route, show arp, msial jika ada bgp, semua peer bgp nya, policy, filtering dan lain2 anda bisa lihat lebih detail. Anda juga men-capture semua kondisi atau status dari router atau switch lama tersebut.

#Support Kompatibilitas

Yang ini penting untuk anda ketahui, sbg contoh pada switch, existing protocol aggregate interface pake PAGP sedangkan di product lain gk support PAGP biasanya LACP, atau misal pada Mikrotik tunnel vpn pake EoIP (Ethernet over IP) –  ini adalah teknik tunneling via jaringan internet mikrotik bisa. Sedangkan pada juniper atau cisco misalnya ini gk support. Solusi EoIP di mikrotik gk bisa di konversi ke cisco or juniper. Jika dipaksakan nanti akan ktemu MPLS VPN L2, EVPN dll haha

#Surrounding network

Ini optional tapi sangat diperlukan untuk kondisi network yang kompleks. Anda perlu tau semua perangkat yang terhubung dengan router or switch lama tersebut.

#Tahap Pemindahan,

Di atas adalah part pre-migration hehe, koneksi secara fisik, konfigurasi, masalah kompatibilitas sudah anda selesaikan, Nah skrng saat nya anda melakukan migrasi. Anda perlu mengetahui flow network nya. apakah perpindahannya bisa sebagian atau harus semuanya. ini harus anda ketahui. Jika anda sudah mengetahuinya, silakan di eksekusi dan lakukan pengecekan saat anda melakukan perpindahan. misal cek arp, test ping, test end-to-end, misal dari client ke server, atau dari partner,  cek route dll.

#Tahap Moniotoring

Monitoring sangat diperlukan jika migrasi sudah selesai, untuk service yang penting 12 jam or 24 jam kedepan anda harus standby dan terus melakukan pengecekan secara berkala. Jadi jika sewaktu-waktu terjadi masalah atau ada komplen anda siap melakukan pengecekan.

 

Migrasi Firewall

Step migrasi router or network di atas biasanya tetep anda lakukan pada perangkat firewall. bedanya jika router tidak memiliki rule yg yang terlalu banyak atau nat, akan tetapi firewall memiliki ratusan bahkan ribuan rule security policy atau NAT, di firewall juga nanti akan ada rule IPS, UTM, Filtering dan lain-lain. Jadi anda pasti butuh extra tenaga dan waktu untuk melakukan itu. Pastikan semua config atau rule existing sudah anda konversikan dengan bener dan telilti. Jangan sampai anda typo hehe. Jauh seblum anda melakukan konversi config, jika anda punya tools, coba lakukan monitoring dlu terhadap semua trafik, semua rule anda bisa lakukan analisis dan anda bisa monitor most used rule, used rule, atau unused rule.

Saat anda mengkonversi sebuah rule atau konfigurasi misal dari juniper srx ke palo alto, checkpoint, Fortigate dll. Minimal anda tau flow config untuk product terkait yang ingin anda migrasi. Jadi tidak serta hanya menerima rule yang di excel-in misalnya haha. Sangat disarkan untuk mengetaui kondisi all surrounding, baik sisi firewall nya atau aplikasi yg handle oleh firewall tersebut. Takut nya nanti ada masalah behaviour aplikasi atau user pengguna aplikasi dengan firewall baru. Karena bisa menyebabkan service down, dan anda melakukan pegecekan juga mungkin butuh waktu yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Supaya anda merasa yakin, rule tersebut anda perlu mensimulasikan dlu di Lab anda. anda perlu lakukan testing end-to-end.

Saat anda melakukan migrasi, barangkali supaya aman semua rule anda perlu log, di monitor dan jika diperbolehkan oleh customer di last rule nya di set any dan di log. Supaya traffic yang tidak kena rule yang atas bisa kena rule yang di set any. Anda juga bisa lihat dan monitor user yang akses itu apakah trust atau tidak nantinya. Semuanya nanti bisa anda validasi bersama.

Ok cukup sekian sharing nya. Smoga bermanfaat 🙂

Silakan komentar jika ada yg perlu di tanyakan, atau hub kami jika butuh bantuan 🙂

Running VM with specific time on KVM

Pada post kali ini saya akan membahas bagaimana cara untuk Running VM dengan Jam dan tanggal yang sudah ditentukan. Cara ini biasa digunakan untuk mengelabuhi license yang sudah expired, hehe. Sebenarnya pada KVM tidak ada opsi untuk merubah Jam dan tanggal secara spesifik, oleh karena itu kita harus memasukan command Option QEMU pada file XML KVM.

note : QEMU memiliki opsi untuk merubah Jam dan tanggal secara spesifik.

Saya asumsikan anda sudah menginstall KVM dan sudah mempunyai satu VM yang running (saya gunakan CentOS).

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Verifikasi jam dan tanggal pada VM sebelum melakukan perubahan.

  2. Edit VM  XML file dan tambahkan beberapa command berikut pada awal dan akhir domain.

  3. Restart VM
  4. Verifikasi jam dan tanggal pada VM setelah melakukan perubahan.

 

Ketika kita Merestart VM, maka jam dan tanggal akan kembali mereset kembali sesuai dengan konfigurasi yang sudah ditentukan.

 

Deploy Nokia vSR/vSIM in Distributed Mode on GNS3

In this post I will explain how to deploy Nokia vSIM/vSR in distributed mode, in the previous post I have explained how to deploy vSIM/vSR in integrated mode “Getting Started Nokia vSR on GNS3“.

As we know the vSIM can be deployed in two mode : integrated or distributed.

Integrated Model

The Integrated model allow us to emulate physical router using a single VM. All function like control, management and data plane are performed by the resources of the single VM.

An integrated vSIM can just deployed in chassis type SR-c4 or SR-c12.

Distributed Model

The distributed model uses two or more VM that connected to internal network to emulate physical router.

In a distributed system, each VM is specialized, supporting either control plane (CPM) or dataplane functions (IOM or XCM). A distributed vSIM support one CPM or redundant CPMs in the same active-standby model as the emulated physical router.

A distributed vSIM can be deployed in anything chassis type except SR-c4 or SR-c12

In this post I will try to emulate physical Nokia router chassis 7750-SR7 with single CPM5 and IOM3-XP with MDA m10-1gb-sfp-b and isa-tunnel. Read More

Konfigurasi BGP Pada Juniper

Hallo gans, ini mau tak share sedikit cara konfigurasi BGP pada juniper. Lab ini adalah lab yang pernah saya share waktu training di KASKUS office. Nah berikut beberapa point yang sy simulasikan pada lab kali ini.

  1. Konfigurasi mandatory
  2. Konfigurasi Logical system
  3. Konfigurasi OSPF
  4. Konfigurasi IBGP
  5. Cara Advertise Route ke dalam BGP
  6. Konfigurasi External BGP
  7. BGP Next hop self
  8. Cara Filtering route pada BGP

Jadi kira2 ada 8 point yg akan di bahas pada lab ini, dari konfig awal hingga cara filtering bgp route. Ohy lab ini cukup bermanfaat jika anda bekerja di network enterprise yang butuh pemahaman akan BGP. Sbg contoh anda ingin filter atau advertise BGP, maka anda jangan sampai salah melakukan advertise, karena ber-impact pada  network global atau internet 🙂

Ok langsung saja silakan perhatikan topology berikut ini:

Read More

Konfigurasi VPLS (Virtual Private LAN Service) ONOS 1.11.1 di GNS3

Kali ini kita akan belajar VPLS yang akan diterapkan di ONOS SDN Controller. pada dasarnya ini sama sepertinya vpls pada umumnya namun penerapanya di ONOS (Open Network Operating System)

VPLS (Virtual Private LAN Service) adalah aplikasi ONOS yang memungkinkan operator membuat jaringan overlay L2 sesuai permintaan, di atas infrastruktur dengan protokol OpenFlow. Aplikasi terhubung ke host jaringan dengan mengkoneksikan overlay network yang terhubung ke OpenFlow data plane.

Read More

Upgrade Proxmox 4.3 ke Proxmox 5.0

Proxmox merupakan aplikasi yang cukup terkenal untuk virtualisasi yang beersifat free dan openosurce.

pada saat ini saya sedang mencoba untuk mengupgrade proxmox 4.3 menuju proxmox yang lebih baik yaitu proxmox 5.0 (terbaru) dikarenakan fitur yang lebih sesaui dengan kebutuhan saya. Terkadang seorang sysadmin harus memperhitungkan ketika akan menupgrade suatu sistem yang sudah production dengan memperhatikan downtime seminimal mungkin bahkan KALAU bisa tidak ada Downtime :D, maka hal yang harus pertama diperhatiakan adalah membackup data dan instance yang sudah aktif pada proxmox tersebut, untuk mengantisipasi ketika proses upgrade tidak berhasil alias gatot (gagal total), berikut ini ada beberapa tips untuk melakukan upgrade proxmox 4.3 ke proxmox 5.0.

Read More

[Juniper SRX Firewall] How to Mitigate Petya Ransomware Attack, A Step By Step Guide

Just make a noted, banyak orang membicarakan tentang petya ransomware attack, dan saya kepikirian untuk menulis di blog ini. Sebetulnya tulisan terkait mitigasi penyebaran petya ransomware oleh juniper network sudah di posting di forum juniper, anda bisa baca disini, saya perlu sampaikan juniper cukup cepet merespon terkait attack ini yaitu dengan mengeluarkan update signature IPS, Saya tidak perlu menjelaskan lagi apa yang sudah tertulis di forum juniper, yang perlu saya tulis disini adalah bagaimana detail implementasi, jika anda merasa baru untuk firewall juniper, atau baru dalam hal menangani IPS juniper. Jika anda adalah seorang IT, anda perlu tahu juga bagaiamana ransomware menyebar, ada baiknya anda juga membaca artikel dari microsoft, guna mitigasi di sisi client nya sendiri., silahkan cek disini artikelnya. Dan berikut step by step mitigasi menggunakan firewall juniper SRX:

Step 1: Firewall anda harus terpasang IPS

Sebagai engineer, jika firewall anda tidak memiliki IPS, maka anda hanya bisa ‘meratapi’ kondisi yang terjadi, no, it just a joke, haha, Anda bisa mengkontak juniper partner di lokasi anda untuk membantu jika anda ingin membeli license, jika tidak anda bisa mencoba dengan trial license dlu hehe.. ohy anda masih belum tau cara install license IPS, anda bisa baca dokumentasi juniper disini.

Step 2: Update Signature Database IPS

Update signature database IPS juniper, saya bagi dalam 3 langkah/cara:

  1. Online/automatic update, syarat cara yang ini adalah firewall anda harus terkoneksi langsung dengan internet, jika tidak anda gak bisa menggunakan step ini, untuk detail step nya anda bisa membaca petunjuknya disini
  2. Offline update, ini kita download package terbaru dengan lengkap dlu, lalu nanti kita upload ke local disk juniper firewall. Cara yang ini butuh extra sabar karena lumayan banyak yang harus anda download hehe, step nya bisa anda cek disini
  3. Offline update mengunakan Junos Space Security Director, bagi saya ini adalah cara yang lebih praktis jika dibandingkan dengan cara yang kedua, anda cukup download signature database nya latest_db_ips, kemudian cara upload file nya anda bisa lihat artike ini. Ohy saat anda update signature via junos space, usage cpu firewall anda akan mengalami kenaikan, tapi hal ini wajar terjadi, karena sedang progress dalam update ips.

Step 3: Verifikasi, Cek status Database signature

Anda sudah melakukan update signature baik online atau offlince, maka anda perlu memastikan signature nya sudah terupdate, anda bisa cek dengan show security idp security-package-version

 

Step 4:  Create Rule-based IPS policy.

Terkait mitigasi petya ransomware attack ini, anda bisa menggunakan petunjuk dari artikel yang di tulis oleh juniper tadi-detail attack apa saja yang harus anda enable.

Maka untuk rule ips nya seperti berikut ini:

Step 5: Apply Rule IPS pada security Policy.

Terapkan rule ips yang anda buat di step 4 ke dalam security policy, karena rule ips anda tidak akan bekerja klo blom  anda masukkan ke security policy, command tambahanya adalah  permit application-services idp, detail nya seperti berikut:

Step 6: Monitoring

Anda bisa monitor dengan menggunakan junos space security director, atau anda lakukan via command line, dengan command line dibawah ini yang mungkin bisa anda monitor.

atau jika anda ingin memonitor log nya via cli, anda bisa setup dlu syslog nya dengan menambahkan config berikut:

Nanti pada file IPS_log, hanya log RT_IDP dan RT_SCREEN yang ke-grep pada file log tersebut. cukup membantu ya, hehe, Untuk monitor menggukan junos space security director, anda butuh log collecter untuk menyimpan log ips nya. Jika tidak, anda tidak bisa memonitor ips via junos space. Berikut ini adalah contoh capture live threat nya.

Cukup sekian ya, jika anda merasa masih kurang jelas, anda bisa meninggalkan komentar dibwah, 🙂

Good luck!

Migrasi vm dari xenserver 6.5 ke openstack

Openstack adalah platform cloud operating sistem yang sangat poluler untuk saat ini, bahkan cloud provider yang semula mengunakan platform vmware, xen cintrix, on App dan  yang lainya sudah mulai mengimplementasikan openstack pada platform cloudnya. Tentu ini disebabkan selain  openstack itu free dan open source, karena yang support openstack hampir semua vendor networking dan virtualisasi.

Okee, masuk ke inti pembahasan yaitu migrasi vm dari xenserver 6.5 ke openstack. jadi ceritanya gini broooo

Read More

Designing Network Palo Alto Firewall : Layer 3 Deployment

Pada kesempatan kali ini mari kita bahas bagaimana palo alto di design sebagai L3 mode. Dengan L3 mode maka palo alto, memiliki fungsi routing baik static ataupun dynmic routing (OSPF atau BGP), serta fitur NAT. IP addres perlu di seting setiap interface dan virtual router perlu di assign untuk me-route trafik pada pan firewall, as info default virtual router pada palo alto juga sudah ada. namun jika anda ingin buat virtual router sendiri tidak menjadi masalah. Oke mari kita lihat design berikut ini:

Read More

Designing Network Palo Alto Firewall : Virtual Wire Deployment

Hello…., this is the first post about the palo alto firewall, my other post in this blog are about juniper srx firewall. So the questions are..where do we start with palo alto? which scenario that you would to implement in your network, what feature you want to get? how you can design palo alto firewall in your existing network without ‘change’ the design? or you want to design in new network? that all your questions, right? 🙂

cukup ya in english-nya, haha..

Jadi palo alto network atau PAN firewall memiliki beberapa skenarion deployment. Berikut ini adalah beberapa skenario yang mungkin bisa anda pertimbangkan, jadi ada 4 skenario deployment yaitu:

  1. Virtual wide mode.
  2. Tap mode
  3. Layer 2 mode
  4. Layer 3 mode

Read More