Skip to main content

[Junos Security] Implementasi Static NAT dan Destination NAT Juniper SRX

Anda mungkin pernah bertanya, bagaimana private server atau DMZ anda bisa diakses dari internet atau dari public user? jawabannya anda bisa lakukan dengan teknik static nat or dest nat. Lalu apa bedanya static nat dengan dest nat, static nat untuk translasi one-to-one mapping ip address, misalnya dari public user akses ke 8.8.4.4 lalu dengan static nat di mapping ke 172.16.4.4, static nat juga digunakan jika anda memiliki cukup banyak ip, sehingga nanti tidak terjadi overload jika pengguna banyak yang mengakses. Adapun destination nat, untuk translasi or mapping dari satu ip ke banyak ip misalnya, misal dari satu ip 202.250.120.2 port 80 maka akan di map ke 192.168.200.1, atau misal 202.250.120.2 port 3306 maka akan di map ke ip 192.168.200.2. Baik mari kita ikuti contoh design nat berikut.

static-dan-destination-nat

 

Sesuai dengan gambar diatas, tulisan ini menekankan pada apa yang bisa dilakukan juniper srx, untk solusi static nat atau destination nat.  Untuk lebih jelas nya mari kita lihat satu persatu seperti berikut ini 🙂

Step Konfigurasi awal:

Router:

SRX Gateway:

vlan-tagging itu dipake jika anda ingin create sub-interface.

Jika anda belum memahami cara create zone atau address book, anda juga bisa melihat postingan ane seblumnya terkait zone disini.

Rule Policy untuk kebutuhan lab ini:

Itu rule terakhir masih ada any, tidak masalah karena ini masih tahap lab or testing, jika anda ingin membuat rule spesifik, diatas juga sudah ada contoh yang bisa anda ikuti. Anda juga bisa bloking trafik yang ke arah ip device yang belum dialokasikan untuk nat. rule policy nya dari public zone ke device srx itu sendiri dalam hal ini dikenal sebagai junos-host zone. Rule yang ke arah junos-host zone adalah sebetulnya tidak kelihatan or implist accept, maka bisa kita buat jadi deny sperti dibawah:

Jangan lupa proxy arp, jika ip nat yang digunakan adalah ip yang yang sama dengan interface network.

Solusi 1: Menggunakan Static NAT

Untuk nat di juniper, ada namanya rule-set yang terdiri dari rule-rule nat.  jadi dalam satu rule-set anda bisa membuat berbagai teknik nat, dalam hal ini misalnya static nat. pada kesempatan diatas, maping yang dilakukan dari satu ip ke satu ip yang lain.  sebagai contoh diatas, public user akses ip luar nya 10.250.120.2 maka dengan static nat, akan di forward ke ip 192.168.200.1, tidak ada maping spesifik port disini. artinya juka user public akses port 22 maka yang di forward ke ip internal juga port 22, port translation tidak berjalan disini. Mari kita lihat contoh session nya.

test-ssh-ke-svr1

Maka session nya seperti berikut:

contoh session port 80.

Nah mari kita coba sedikit merubah config static, contoh perubahannya seperti berikut:

Dari hasil perubahan diatas, maka session yang terbentuk jika diakses port 8080 adalah seperti berikut:

akses-port-8080

Untuk melihat proses translasi sukses atau tidak nya juga anda bisa menggunakan teknik berikut:

translation hits 0 ini menunjukkan tidak ada proses tranlasi yang terjadi. Jika ada proses translasi maka hasil nya bisa seperti berikut:

Solusi 2: Menggunakan Destination NAT

Opsi config destination nat:

anda bisa mespesifikan di rule nat, segmen atau host source, destination maupun port, di destination nat juga anda juga perlu create ip pool destination.

Oke mari kita lihat contoh rule dest nat dengan source any.

source any anda tidak perlu men-set nya atau bisa juga di set 0.0.0.0/0 ini juga berti dari any-ipv4.

Contoh flow session:

Jika anda ingin mecoba untuk mapping port, maka coba anda lihat config berikut:

jika port ditranlasi juga maka di nat kita biasa kenal dengan PAT (port address translation). Anda juga men-set spesifik port ip poolnya. contoh nya sperti berikut:

Mari kita lihat contoh session berikut

Anda bisa melihat flow session diatas, contoh hit port yang berbeda, tetapi di forward ke satu port. Dengan destination ip yang sama, service yang berbeda anda bisa mapping ke internal ip dengan ip yang sama port yang sama, ip yang sama port yang berbeda atau bahkan ip yang beda dengan port yang sama atau beda. Anda bisa lakukan dengan nat destination. Jadi disni anda bisa lebih hemat banyak ip tentunya.

Sebagai contoh perhatikan config berikut:

anda bisa set dengan satu port saja atau menggunakan range port itu anda juga bisa melakukannya, maka session yang terbentuk adalah sebagai berikut:

jadi diatas adalah contoh hit ip yang sama, port yang berbeda kemudian di map ke ip yang berbeda dengan port yang berbeda 🙂 Oke cukup sekian ya, next artikel adalah bagaimana menggunakan nat source dan destination untuk satu session paket (nat inbound and outbound). Jika ada pertanyaan silahkan komentar dibawah atau bisa email ke bunyamin@routecloud.net